Dalam upayan menggenjot peningkatan produksi komoditas yang memiliki daya saing yang tinggi, pada Tahun Anggaran 2018, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan mengembangkan 250 desa organik dari dana APBN
Direktur Jenderal Hortikultura Suwandi membeberkan Indonesia sangat kaya akan komoditas tanaman sayuran. Buktinya, berbagai jenis tanaman sayuran yang tersebar di berbagai daerah, salah satunya yang tengah dikembangkan di Desa Nglebak, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah
Tim Direktorat Jenderal Hortikultura bersama Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian bergerak cepat terjun ke lokasi untuk menemui para petani.
Direktur Jenderal Hortikultura, Dr Suwandi menyampaikan banyak jenis cabai di Indonesia. Itu kekayaan plasma Nutfah. Harus kita jaga, kita kembangkan.
Kementerian Pertanian Belanda menyatakan mendukung industri perbenihan di Indonesia dan mengapresiasi EWINDO atas kontribusinya memajukan sektor hortikultura di Indonesia melalui penyediaan benih berkualita
Direktorat Jenderal Hortikultura memiliki program pengembangan kawasan dalam rangka meningkatkan produksi, mutu dan daya saing produk hortikultura.
Sesuai dengan amanah Undang-Undang (UU) Informasi Publik No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, Direktorat Jenderal Hortikultura sebagai badan publik turut memberikan layanan informasi kepada masyarakat.
Direktorat Jenderal Hortikultura mendorong dan mengkonsolidasikan pasar tani se-Indonesia agar dapat digerakkan sebagai jaring pengaman sosial.
Alokasi anggaran Direktorat Jenderal Hortikultura sebagian besar adalah untuk pengembangan komoditas strategis yakni cabai dan bawang.
Gedor Horti yang selama ini digaungkan Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto juga dalam rangka mendorong Gratieks.